Longsor di Sindangkerta, Bandung Barat Menyebabkan Rusaknya Jalan dan Merusak Banyak Rumah Sehingga Menyebabkan Warga Mengungsi

Berita / 02-Dec-2023




Longsor melanda beberapa tempat di Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat. Jalan terputus, rumah rusak, dan orang harus mengungsi karena kejadian itu. Menurut Pantauan Pikiran Rakyat pada Jumat, 1 Desember 2023, longsor terjadi di beberapa tempat. Salah satunya terletak di Kampung Cioyod, RT 1 RW 7, Desa Buninagara, Kecamatan Sindangkerta. Longsor merusak badan jalan hingga memutus jalur penghubung beberapa desa di kampung. Setelah badan jalan longsor, akses tampak terputus.

Menurut Usep (37), seorang warga Cioyod, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 30 November 2023 pukul 20.30 WIB, saat hujan lebat mengguyur Cioyod. Usep menyatakan bahwa longsor terjadi berkali-kali. Pada awalnya, longsor merusak fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dan dua akses gang di bawah jalan utama. Kemudian, longsor memutus jalan aspal utama. Aktivitas lalu lalang warga dengan mobil pun lumpuh. Menurut Usep, jalan ini menghubungkan Desa Nanggerang, Buninagara, dengan Rancasenggang, Cikadu.

Karena putusnya jalan, siswa dari kampung-kampung seperti Pasir Bajing, Cipicung, dan Tipar yang bersekolah di sekitar Kantor Desa Buninagara jug tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka.

Saat ditemui di lokasi kejadian pada Jumat sore, Usep menyatakan bahwa dia diliburkan sementara. Menurut Usep, tidak hanya akses, longsor itu juga merusak enam rumah warga. Orang-orang mengungsi ke tetangga dan keluarga mereka karena situasi ini.

Selain itu, longsor mengganggu lalu lintas di Kampung Cibangoak, RT/RW 4, Desa Buninagara. Pada Kamis, 30 November 2023, pukul 19.00 WIB, jalan Sindangkerta-Ciwidey tertimbun tanah dan batu. Warga Cibangoak Iyan mengatakan, "Longsorna ti palih tonggoh, Pasir Karamat (Longsor berasal dari kawasan atas, bukit bernama Karamat)." Selain itu, kejadian tersebut mengganggu lalu lintas warga di perlintasan tersebut. Tidak hanya orang yang menggunakan mobil dan sepeda motor, tetapi juga orang yang berjalan kaki menghadapi kesulitan untuk melewatinya.

Di satu tempat, ketebalan lumpur yang menutup jalan lebih dari satu meter, membuat jalan tidak dapat dilintasi oleh orang-orang. Salah satu warga yang ditemui di Bonjot, Wawan (40) mengatakan bahwa warga harus mengambil jalan memutar karena kondisi tersebut. Dia mengatakan, "Akses warga muter ngan langkung jauh beda 2-3 kilometer (Warga mesti mengambil jalan memutar yang jaraknya lebih jauh serta beda 2-3 kilometer apabila dibandingkan dengan melewati jalan tertutup longsor)."

Banyak orang di tetangganya mengungsi karena longsor juga. Ini dilakukan karena rumah mereka juga terancam longsor. Hingga Jumat sore, tiga jalan menuju Buninagara yang tertimbun dan rusak oleh longsor masih tidak dapat digunakan. Selain itu, jalan masih tertutup oleh timbunan tanah, batu, dan lumpur, meskipun belum dibersihkan sepenuhnya. Tiga lokasi longsor masih mengalami hujan.

Picture Source: KOMPAS.com


Program