Jika Rohingya tidak "diusir" dari Serambi Mekah, Warga Aceh Bersiap untuk Demo Besar

Berita / 06-Dec-2023




Muncul gelombang penolakan, salah satunya Vira Ramadhani (27). Selama waktu yang lama, dia menolak pengungsi Rohingya di Aceh. Namun demikian, jika dia percaya bahwa para pengungsi dapat tetap tinggal untuk tujuan kemanusiaan,

Vira Ramadhani mengatakan, "Kalau menetap tidak setuju, tapi kalau dikasih waktu beberapa hari tidak apa-apa, kasihan lihat mereka." Jika pemda membiarkan mereka menetap, masyarakat Aceh mengancam akan menggelar demonstrasi besar-besaran, "Paling lama seminggu (boleh tinggal)." Kami akan melakukan demonstrasi jika pemerintah membiarkan Rohingya tinggal di Aceh.” Vira Ramadhani menyatakan, "Kami memberi orang Rohingya waktu, dan jika mereka tidak dapat menunggu lagi, mereka diusir saja."

Warga Aceh menolak kedatangan enam kapal pengungsi Rohingya secara bersamaan. Mereka menyatakan bahwa para pengungsi Rohingya sering mengalami masalah setelah tiba di daratan, seperti kabur dari penampungan dan mengeluh tentang kurangnya makanan. Selain itu, Maimum Fikri (53), seorang warga Kabupaten Bireun yang sekarang menetap di Banda Aceh, menceritakan tentang ketidaksetujuan terhadap pengungsi Rohingya. Ini dimulai dengan sikap pengungsi yang tidak lagi menghargai bantuan warga.

“Dulu di Bireun masyarakat sampai menjamu Rohingya dengan membuat kenduri (jamuan), memberikan pakaian layak pakai, dan bersimpati,” kata Maimum Fikri.

"Akan tetapi, mereka kabur ke Malaysia ketika sudah sehat."

Dia juga jelas menentang keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh. Jika pemerintah daerah memberikan lahan khusus kepada mereka, hal itu sudah direncanakan dan sepertinya ada agen yang sengaja membawa mereka. Maimum Fikri menyatakan, dikutip dari BBC, bahwa pemerintah sekarang harus memecahkan rantai ini.

Sejak kapal-kapal yang membawa pengungsi hendak tiba di beberapa pantai di Aceh pada November 2023, banyak orang telah menyatakan penolakan terhadap pengungsi Rohingya. Pertengahan November lalu, sebuah rekaman video menunjukkan beberapa warga Aceh memaksa sejumlah pengungsi Rohingya kembali ke kapal kayu yang hanya berjarak 30 meter dari bibir pantai di Desa Ule Madon, Kabupaten Aceh Utara.

Beberapa pria Aceh menyatakan, "Enggak boleh (masuk), naik ke atas boat kapal."

Pada 4 Desember lalu, sejumlah orang di Sabang, Aceh, membongkar paksa tenda pengungsi Rohingya di Desa Balohan. Warga kemudian mengangkut pengungsi menggunakan kendaraan bak terbuka ke seberang kantor wali kota.

Picture Source: BBC


Program