Berita / 14-Dec-2023
PBB meminta penjajah Israel untuk berhenti menyerang rumah sakit, terutama di wilayah selatan Gaza. Perwakilan WHO untuk Wilayah Pendudukan Palestina Richard Peeperkorn mengatakan dalam konferensi konferensi tersebut bahwa, dalam kurun waktu 66 hari saja, sistem kesehatan telah mengalami transformasi dari 36 rumah sakit yang beroperasi menjadi hanya 11 rumah sakit yang masih berfungsi sebagian, satu di bagian utara dan 10 di bagian selatan.
Permohonan PBB ini disampaikan setelah laporan serangan militer Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza. Dia menambahkan, "Kehilangan fasilitas layanan kesehatan atau rumah sakit sama sekali tidak dapat diterima bagi kami, dan berharap kepada Israel agar hal ini tidak terjadi lagi."
Namun, Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, menyatakan melalui postingan Telegram bahwa pasukan Israel telah memasuki Rumah Sakit Kamal Adwan.
Menurutnya, penjajah Israel meminta petugas keamanan rumah sakit untuk menyerahkan senjata mereka.
Dia mengklaim bahwa Israel menggunakan tindakan kriminal dan manipulasi kebohongan terbaru untuk melegitimasi serangan terhadap rumah sakit. "Kami khawatir hal ini akan digunakan sebagai alasan terhadap staf medis dan integritas rumah sakit," katanya. Sebelum ini, tank-tank dimasukkan lebih dalam ke gerbang, dan seluruh fasilitas rumah sakit dibombardir secara menyeluruh.
Sumber di lapangan telah mengkonfirmasi laporan bahwa beberapa karyawan medis rumah sakit ditembak dan meninggal di tempat tersebut. Pemadaman listrik yang berterusan dan kurangnya pasokan obat medis telah menyebabkan kematian beberapa pasien yang mengalami luka serius di rumah sakit. Akhir-akhir ini, laporan badan kemanusiaan PBB, OCHA, menyatakan bahwa dua ibu tewas dalam serangan unit persalinan di rumah sakit tersebut pada Senin 11 Desember 2023.
Menurut OCHA, rumah sakit saat ini hanya dapat menampung 65 pasien, termasuk 12 anak di ICU dan enam bayi baru lahir di inkubator. Selain itu, menurut Organisasi Dokter Lintas Batas (MSF), 3.000 orang mencari perlindungan di rumah sakit. sebagai konsekuensi dari serangan militer Israel.
Selain itu, bangunan rusak parah dan stok semakin menipis, sehingga dokter tidak dapat merawat pasien.
Picture Source: detikNews
© by DuniaDataDigital