DBD Melonjak di Bandung Barat, Nyamuk Wolbachia Dianggap Mampu Mengurangi Penyebaran

Berita / 14-Dec-2023




DBD Melonjak di Bandung Barat, Nyamuk Wolbachia Dianggap Mampu Mengurangi Penyebaran

Hernawan Widjajanto, kepala Dinkes Bandung Barat, menyatakan bahwa tingkat efektivitas keberadaan nyamuk Wolbachia telah terlihat di beberapa daerah tempat uji coba. "Bisa dilihat di beberapa daerah ada penurunan angka DBD setelah uji coba berlangsung." Pada Selasa, 12 Desember 2023, dia juga menyatakan bahwa itu aman untuk digunakan. Hernawan menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan surat pengajuan untuk memasukkan Kabupaten Bandung Barat ke dalam wilayah yang menggunakan bakteri Wolbachia.

Angka kasus DBD di KBB mencapai 447 kasus pada tahun 2023, dengan 2 kasus kematian, menurut catatan Dinas Kesehatan. Ratusan kasus penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini ditemukan di hampir seluruh kecamatan, dengan dua kecamatan tertinggi dengan 61 kasus di Kecamatan Cililin dan 80 kasus di Kecamatan Cikalongwetan.

Menurutnya, "Kami ingin menjadi bagian dari wilayah Wolbachia karena masalah DBD terus meningkat dari tahun ke tahun, meskipun sudah diprediksi, kenyataan pengendalian DBD dalam arti munculnya DBD setiap tahun, terutama di awal musim hujan biasanya melonjak."

Hernawan menjelaskan bahwa Dinkes terus berusaha mengurangi kasus DBD dengan menggunakan metode 3M untuk promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sambil menunggu pendistribusian nyamuk wolbachia ke KBB.

Sementara itu, Nurul Rasihan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan KBB, mengatakan bahwa lima kecamatan dengan jumlah kasus DBD tertinggi adalah Cikalongwetan, Cihampelas, Padalarang, Lembang, dan Cililin.

Dia mengatakan, "Awal musim hujan ini mendukung perkembangbiakan nyamuk. Curah hujan yang meningkat dapat meninggalkan genangan air, menjadi tempat nyamuk berkembang biak."

Nurul mengatakan bahwa Kecamatan Cikalongwetan memiliki jumlah pasien tertinggi dengan 89 pada November 2023. Disusul oleh Cihampelas dengan 88 pasien, Padalarang dengan 83 pasien, Lembang dengan 82 pasien, dan Cililin dengan 74 pasien.

Nurul mengatakan bahwa ada kesalahpahaman yang masih ada di masyarakat bahwa pengasapan atau pembuangan nyamuk dapat membantu mencegah perkembangbiakan nyamuk. Nurul mengatakan bahwa langkah-langkah pencegahan yang lebih baik, seperti pengendalian vektor, penggunaan kelambu, dan penghapusan tempat berkembang biak nyamuk, sangat penting untuk mengurangi risiko penularan DBD.

"Kalau pengasapan tidak efektif mencegah DBD. Upaya itu hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak bisa membunuh jentik nyamuk.”

Picture Source: Universitas Airlangga


Program